Teks

PLAYGRUP CAHAYA BENGAWAN - Jalan Sei Bengawan RT.18, Juata Kopri, Tarakan,Hub :Mustika,S.SE, Phone: 081253115413 - 081347395752

Rabu, 01 Oktober 2014

PENDAHULUAN


  1.   Latar Belakang
Sistem Pendidikan Nasional menghadapi tantangan yang sangat kompleks dalam menyiapkan kualitas Sumber  Daya Manusia (SDM) yang mampu bersaingdi Era Globalisasi,  Informasi dan Teknologi. Tantangan tersebut semakin menjadi berat berkenaan Indonesia belum berhasil keluar dari krisis multidimensi  yang terjadi sejak tahun 1997. Kondisi ini telah menghadapkan Indonesia pada sejumlah dampak buruk pada berbagai sisi kehidupan yaitu sektor ekonomi, social dan keamanan.  Hal ini sangat berpengaruh pada tingkat kualitas  mutu sumber daya manusia Indonesia dan dapat dilihat dari index pengembangan Sumber Daya Manusia (Human Development Index ) Indonesia pada tahun 2003 yang menempati peringkat 112  dari 174 Negara yang terukur.

Fenomena seperti yang diungkap diatas adalah sesuatu yang mempunyai implikasi penting dari system dan mekanisme kebijakan pendidikan yang berlangsung dalam decade terakhir di Indonesia. Salah satu implikasi tersebut adalah terjadinya perubahan yang mendasar sekaligus perubahan strategis dalam bidang pendidikan  yang orientasinya lebih melibatkan sektor lain diluar sektor pemerintah (orang tua dan masyarakat ) yang sekiranya dalam konsideran tertentu memiliki kapabilitas, dalam arti kelembagaan maupun sumber daya pengelolanya, dalam memberikan pelayanan pendidikan sebagaimana  Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 4 ayat I “Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural dan kemajemukan bangsa”.

Maka memasuki usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan masa keemasan sekaligus masa krisis dalam tahapan kehidupan manusia, yang akan menentukan perkembangan anak  selanjutnya. Anggapan bahwa pendidikan baru bisa dimulai setelah usia Sekolah Dasar (7 tahun) ternyata tidak benar. Bahkan pendidikan yang dimulai pada usia Taman Kanak-kanak (4 s/d 6 tahun) pun sebenarnya sudah terbentuk. Artinya, kalau pada usia tersebut otak anak tidak akan berkembang secara optimal. Secara keseluruhan sampai usia 8 tahun 80% kapasitas kecerdasan anak hanya bertambah 30% setelah usia 4 tahun hingga mencapai 8 tahun. Selanjutnya kapasitas kecerdasan 100% setelah berusia  sekitar 18 tahun.

Para pakar dibidang tumbuh kembang anak  termasuk para pakar pendidikan mengingatkan , bahwa pendidikan yang salah pada masa kini akan berdampak negative terhadap perkembangan  anak dimasa depan. Riset dibidang neurologi  juga membuktikan bahwa kecerdasan seorang anak tergantung pada jumlah simpul dalam saraf otak tersebut. Lebih lanjut hadirnya teori baru tentang Multiple Intellegences juga mengingatkan kepada kita bahwa setiap anak memiliki beberapa potensi kecerdasan. Potensi kecerdasan tersebut akan berkembang secara optimal bila dikembangkan sejak dini melalui layanan pendidikan yang tepat sesuai dengan  tingkat perkembangan anak.

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Pendiidikan anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak usia dini yang dilakukan melalui pemberian ransangan pendidikan anak untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan dasar dan kehidupan tahap berikutnya.

Dengan menyadari kenyataan bahwa intelektualitas seorang anak sudah terbentuk sejak usia 4 tahu    n, maka kami memandang perlunya didirikan kelompok-kelompok bermain (Play Group) baik dalam kuantitas maupun kualitas yang lebih baik dari yang sudah ada selama ini dikota Tarakan.

Tidak bisa dipungkiri bahwa pendidikan (kelompok bermain) yang meransang anak untuk menumbuh kembangkan kreatifitas, potensi anak dan memperkenalkan anak dengan  lingkungannya harus diberikan sejak dini dan bahasa kedua lebih efektifitas ditangkap bila diperkenalkan sejak usia dini.

Play Group “Cahaya Bengawan” hadir untuk memperkenalkan system pembelajaran kepada anak-anak usia dini, yang dalam hal ini sejalan dengan Tiga Pilar Pembangunan Kota Tarakan. Dimana pilar yang pertama yaitu “Peningkatan Sumber Daya Manusia” dan dengan konsep pendidikan bermutu berbasis unggul dan masyarakat.

Visi

Terwujudnya anak usia dini yang cerdas, sehat, ceria, beriman, berbudi pekerti luhur dan bertingkah laku baik yang setia memasuki pendidikan.

Misi

  1. Mengungkapkan perluasan dan pemerataan layanan pendidikan yang terintegrasi dengan layanan kesehatan dan gizi anak usia dini
  2. Mengupayakan peningkatan kemampuan, keterampilan, dan kesadaran orang tua serta partisipasi warga masyarakat dalam pelayanan PAUD
      Mengembangkan anak sedini mungkin agar kelak siap memasuki Pendidikan Dasar.


 Gambar.  Playgrup pertama dibangun sampai sekarang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar